Perangkat Jaringan
Perangkat
Jaringan Komputer
Fungsi Jaringan Komputer adalah sebuah sistem
yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber
daya, berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi.
Sebuah jaringan komputer bisa beroperasi dengan
didukung oleh software dan komponen perangkat keras komputer yang memadai
sesuai dengan kebutuhannya.
Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai
tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan
layanan. Pihak yang meminta/menerima layanan disebut client
dan yang memberikan/mengirim layanan disebut server, atau lebih
dikenal dengan nama jaringan client-server.
Berikut adalah
beberapa komponen pembangun jaringan komputer
A.Repeater
repeater adalah alat yang berguna untuk
menguatkan signal. Dengan alat ini, signal yang lemah dapat ditingkatkan daya
jangkaunya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas.
Fungsi
Repeater
1.
Memperluas daya jangkau signal server
Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk
memperluas daya jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan
lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih
luas.
2.
Mengcover berbagai wilayah minim signal
dari server
Dengan
menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah
untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi
lebih kuat oleh alat ini.
3.
Memudahkan akses signal WiFi
Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang
membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu
penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
4.
Meneruskan dan memaksimalkan signal
Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan memaksimalkan signal. Dalam
fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan
meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
5.
Memudahkan proses pengiriman dan
penerimaan data
Dengan signal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar
sesama pengguna perangkat jaringan ataupun yang melalui jaringan dapat
dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya ketika
mobil melaju di jalan tol (ketika menggunakan repeater).
6.
Meminimalisir penggunaan kabel jaringan
Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless. Dengan
menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang ribet dan semrawut dapat
dihindari.
Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat
ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas
tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak
repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater
diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung, atau
Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan
melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas,
maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah
area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat
keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan
kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater,
sensitivitas, serta selektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk
meningkatkan kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat
yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.
Menggunakkan repeater adalah hal
yang wajib untuk gedung-gedung tinggi, contohnya ialah kantor, perusahaan,
gudang, dan sebagainya, mengapa demikian? karena repeater atau Network
Repeater adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengatasi
masalah keterbatasan jarak atau kualitas sinyal suatu segmen jaringan komputer.
Sedangkan gedung-gedung
selalu mengalami kondisi sinyal yang lemah di karenakan besarnya gedung itu
sehingga semakin jauh dari pemancar semakin lemah sinyal yang didapat, oleh
karena itu lah gedung – gedung besar harus menggunakan repeater.
Repeater juga merupakan
salah satu perangkat keras jaringan komputer sebagai
hardware yang support terhadap koneksi yang lebih meluas.
Cara kerja repeater yaitu
menyebarkan data ke seluruh jaringan walaupun data tersebut tidak di perlukan
maka akan tetap tersebar ke seluruh jaringan, penyebaran data tersebut
kinerjanya akan menurun atau aksesnya semakin lambat apabila semakin banyaknya
pemberhentian sinyal (Station) dan meningkatnya traffic data.
Repeater biasanya dipasang di
titik – titik tertentu untuk memperbarui transmisi sinyal yang datang agar
kondisi sinyal seperti saat di pancarkan pertama kali dari pemancar. Sebagai
contoh repeater ialah HUB, HUB juga sering kali di sebut sebagai multiport/modular.
B.BRIDGE
1. PENGERTIAN
Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan
untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari
model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi
data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini
berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan
kemampuan filtering.
2. LATAR BELAKANG
Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki lebih dari
satu LAN dan berkeinginan untuk menghubungkan LAN-LAN nya itu. LAN dapat
dihubungkan dengan perangkat yang disebut Bridge, yang beropreasi dalam data
link layer. Pernyataan ini berarti bahwa Bridge tidak memeriksa header network
layer dan kemudian dapat menyalin paket-paket IP, IPX dan OSI sama baiknya,
sebaliknya IP murni dan IPX atau router OSI hanya dapat menangani paket yang
bersal dari dirinya sendiri.
Ada enam alasan mengapa sebuah organisasi/perusahaan memekai beberapa buah
LAN, yaitu :
1.
Banyak departemen di universitas atau
perusahaan memiliki LAN-nya masing-masing. Hal ini terutama ditujukan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi, workstation dan servernya sendiri.
Karena tujuan dari berbagai departemen berbeda, maka departemen yang
berbedaakan memilih LAN yang berlainan pula, tanpamempertimbangkan LAN yang
dipilih oleh departemen lainnya. Cepat atau lambat akan terjadi kebutuhan untuk
berinteraksi, karena itu diperlukan Bridge. Dalam contoh ini beberapa Lan
terbentuk disebabkan otonomi masing-masing pemiliknya.
2.
Organisasi mungkin secara geografis
tersebar di beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Maka akan lebih murah
untuk memiliki LAN terpisah di masing-masing bangunan dan menghubungkannya
dengan bridge dan link infra merah dibanding harus memakai kabel coaxial yang
menghubungkan semua tempat kedudukan LAN itu.
3.
Mungkin perlu dipisahkan apa yang secara
logikanya berupa LAN tunggal menjadi LAN-LAN yang terpisah untuk mengakomodasi
beban. Misalnya, di banyak universitas terdapat ribuam workstation yang bisa
digunakan oleh mahasiswa dan dosen. Biasanya file berada di mesin file sever,
dan didownload ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. Besarnya ukuran sistem
ini menghambat penyimpanan seluruh workstation di dalam LAN tunggal, total
lebar pita yang diperlukan terlalu besar. Karena itu digunakan beberapa LAN
yang dihubungkan oleh bridge . masing-masing LAN berisi cluster workstation
yang memiliki file server nya sendiri, sehingga sebagian besar lalu lintas
dibatasi ke sebuah LAN tunggal dan tidak menambah beban ke backbone.
4.
Beberapa situasi LAN tunggal akan cukup
memadai dalam hal bebannya, namun jarak fisik antara kedua mesin terjauhnya
terlalu besar. Bahkan bila pemasangan kabelnya cukup mudah, jaringan tidak akan
bekerja karena terlalu banyak delay pulang pergi yang cukup panjang.
Satu-satunya penyelesaian adalah dengan membagi-bagi LAN dan memasang bridge di
antara segmen-segmennya. Dengan menggunakan bridge, maka jarak fisik total yang
tercakup akan bertambah.
5.
Terdapatnya masalah dalam hal
reliabilitas. Pada sebuah LAN tunggal, simpul yang rusak tetap mengeluarkan
aliran kontinyu sampah akan membuat Lan menjadi pincang. Bridge dapat
disisipkan pada tempat-tempat yang kritis, seperti halnya pintu darurat pada
bangunan, untuk mencegah simpul tunggal yang sulit ikendalikan untuk
menyebabkan sistem keseluruhan menjadi tidak berfungsi. Tidak seperti repeater,
yang hanya menyalin apa saja yang dilihatnya, bridge dapat diprogram untuk
melatih bebrapa kebijakan tentang apa saja yang harus disampaikan dan apa saja
yang tidak perlu disampaikan.
6.
Bridge dapat memberikan kontribusinya
terhadap keamanan organisasi. Sebagian besar antarmuka LAN memiliki mode tidak
membeda-bedakan, di mana semua frame diberikan ke komputer tidak hanya yang di
alamatkan ke komputer. Mata-mata dan orang lain ingin selalu tahu urusan orang
lain sangat menyenangi fitur ini. Dengan menyisipkan bridge ke beberapa tempat
dan secarahati-hati tidak meneruskan lalu lintas yang spesifik, mungkin saja
dilakukan pengisolasian bagian-bagian jaringan sehingga lalu lintasnya tidak
akan menyimpang dan jatuh ke tangan yang salah.
3. FUNGSI DAN CARA KERJA BRIDGE
Bridge, juga dikenal sebagai switch layer 2, dari
perngertiannya bridge adalah perangkat keras yang digunakan untuk membuat
koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau untuk membagi satu
jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol
yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini.
Fungsi Bridge ini tidak terbatas pada Personal
Komputer (PC), printer, router, switch dan hub. Perangkat yang terhubung ke
jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki apa yang dikenal sebagai
alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari perangkat
keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang
kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.
Fungsi Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari
perangkat pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa
yang dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan
sebuah collision domain adalah jaringan di mana satu perangkat, juga disebut
simpul, memaksa semua alat lain untuk menerima ketika sedang mengirim paket
data. Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau
lebih perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis.
Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA /
CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD
ini bisa saja gagal.
Setiap kali tabrakan terjadi, transmisi paket data
yang efisien sangat dikompromikan. Semakin banyak perangkat yang berada di
jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin besar peluang tabrakan
terjadi. Sebuah Fungsi Bridge dapat digunakan untuk segmen satu jaringan
menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak transmisi.
Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan bahwa dua
atau lebih dari mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang sama
dan menyebabkan tabrakan. Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi
jaringan A ke jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.
Setelah Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai
“pengaturan” transmisi data dalam perangkat pada dua jaringan. Network Bridge
menyelesaikan ini dengan merekam alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel
yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika
perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan menambahkan alamat
MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di masa mendatang. Network Bridge
juga melihat alamat MAC dari tujuan atau perangkat penerima. Jika tidak muncul
dalam tabel, Network Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada
kedua jaringan untuk menemukan tujuan.
Tabel forwarding langsung dibangun, Network Bridge
tidak harus menunggu sampai menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat
belajar dengan alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima juga harus
mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan merespon,
alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge. Akhirnya,
semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan langsung
ke tempat tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk
proses transmisi.
4. JENIS BRIDGE JARINGAN
1.
Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Yaitu
bridge yang mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya,
contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub,switch, atau modem.
2.
Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk
membuat sebuah Wide Area Network.
3.
Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan
LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya media wireless. Aplikasinya
dapat di lihat pada fungsi Acces Point untuk implementasi Hostpot.
5. KARAKTERISTIK BRIDGE
1.
Bridge dapat mengontrol broadcast pada
jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
2.
Seperti halnya fungsi switch, Bridge
juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk
melakukan transmisi data/paket.
3.
Bridge dapat membantu membuat segmen
jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
4.
Bridge juga dapat melakukan routing.
6. KEUNTUNGAN BRIDGE
1.
Memindahkan data melewati intermediate
network dengan protokol yang tidak sama.
2.
Dapat mengurangi collision atau tabrakan
pada saat pengiriman paket dalam jaringan.
3.
Memungkinkan koneksi pada jenis network
yang berbeda.
4.
Dapat mengembangkan kapasitas network
dan mengurangi resiko kepadatan traffic.
7. KELEMAHAN PADA BRIDGE
1.
Bridge tidak dapat memblokir paket
broadcast
2.
Menambah delay pada jaringan.
3.
Bila alamat yang di terima tidak di
kenal oleh bridge, maka dapat di siarkan berita ke jaringan segmen lain serta
perihal ini bisa mengakibatkan berlangsungnya broadcast strom ( badai siaran )
yang dampaknya bisa bikin jaringan macet keseluruhan.
4.
Meskipun bisa mempunyai domain collision
yang tidak sama, namun peralatan bridge cuma mempunyai satu broadcat domain.
5.
Tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak
bandwidth.
C.Network interface card(NIC)/Ethernet Card
Ethernet card atau yang biasa disebut NIC(Network Interface Card)
adalah kartu jaringan yang berfungsi menghubungkan komputer dengan jaringan.
NIC biasanya sudah tertanam pada komputer atau laptop. NIC menyediakan koneksi
antara PC dan media fisik jaringan seperti kabel UTP, Coaxial atau Fiber. Ada
banyak merek kartu jaringan yang dikeluatkan oleh vendor network dari harga
yang mahal dengan kualatias terbaik dan kecepatan tinggi sampai dengan harga
yang murah.
Sebuah
NIC tidak hanya bertugas mengatur koneksi ke komputer namun juga
melakukan konversi data. NIC juga menyediakan sistem pengalamat yang
digunakan untuk mendapatkan informasi dari komputer satu ke koputer lainnya.
Saat ini NIC juga mempunyai model wireless untuk menghubungkan jaringan via
nirkabel.
Komentar
Posting Komentar